Salam

rss

Rabu, 09 Juni 2010

Jepang Akhiri Misi Pengisian BBM

Pemerintah baru Jepang memenuhi janji kampanyenya. Negara itu, kemarin, mengakhiri delapan tahun misi pengisian bahan bakar angkatan lautnya di samudera Hindia. Misi tersebut untuk mendukung perang pimipinan Amerika Serikat di Afghanistan.

Misi itu merupakan cara Jepang mendukung AS dalam perangnya di Afghanistan menyusul serangan teroris 11 September 2001. Pasalnya, konstitusi Jepang melarang Negara mengirim tentara untuk bertempur.
Pemerintah Jepang sebelumnya, yang dipimpin kubu konservatif, harus mengesahkan undang – undang khusus guna memungkinkan pengiriman kapal. Dan, masa berlaku undang – undang tersebut berakhir Jum’at kemarin.
Menhan Toshimi Kitazawa memerintahkan kapal perusak Ikazuchi dan kapal suplai Mashu ditarik mundur dari Samudera Hindia, kemarin.
Pemerintah PM Yukio Hatoyama menentang misi itu, dengan menyatakan Jepang sebaiknya mengambil langkah – langkah kemanusiaan bukannya milter untuk membantu Afghanistan. November lalu, Jepang menjanjikan dana segar 5 miliar dolar AS untuk membantu Afghanistan memperkuat pasukan kepolisiannya, untuk proyek pertanian, dan infrastuktur lainnya.
Namun dalam mengumumkan diakhirinya misi itu, Hatoyama menyatakan Jepang terus akan terus mendukung perdamaian internasional. “Kami akan terus bertindak secara positif dan proaktif guna membantu upaya internasionalmelawan terorisme,” kata Hatoyama dalam pernyataan.
Menurut kementerian pertahanan, selama misi yang dimulai November 2001, Jepang menyediakan sekitar 137 juta galon minyak dan 11.000 ton air untuk kapal – kapal dan pesawat dari selusin Negara, termasuk AS, Pakistan, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Jepang mengirim lebih drai 10 miliar yen (sekitar Rp 1,11 miliar) untuk operasi dalam dua tahun terakhir, lanjut kementerian tadi. Permintaan bagi misi tersebut menurun, dan Jepang belum memberikan pelayanan pengisian bahan baker tahun ini.
Namun Tokyo menawarkan misi terakhirnya semalam kepada sebuah negara yang tidak disebutkan namanya, kata seorang pejabat kementerian yang tidak bersedia disebut jatidirinya.
Kitazawa mengisyaratkan kemungkinan mengirim kapal perang untuk pelayanan pengisian bahan bakar serupa bagi misi anti perompakan internasional di lepas pantai Somalia.

0 komentar:


Posting Komentar

 

Ramadhan