Salam

rss

Senin, 07 Juni 2010

Warga Arab Antre Lima Tahun Untuk Haji

Bukan cuma warga Indonesia yang menunggu lama untuk berhaji. Warga Arab pun demikian. Mereka yang sudah berhaji malah harus menunggu lima tahun buat haji lagi, itupun mahal, jauh lebih mahal dari Indonesia. Saking mahalnya, banyak yang mengurungkan niat.

Belakangan ini muslim Indonesia harus menunggu sampai empat tahun untuk berhaji, karena kuota yang disediakan pemerintah Arab Saudi terbatas. Tahun 2009 ini Indonesia hanya mendapat jatah 210.000 jamaah. “Jadi masih lebih baik kita disbanding warga Arab,” kata Amirul Haj Indonesia, Bahrul Hayat di Jeddah, 16/11.

Jamaah haji Indonesia harus membayar harus membayar sekitar Rp 34 juta untuk biaya penyelenggaraan, seperti pesawat, angkutan local, makan, dan pemondokan. Sedangkan yang dibayarkan pada pemerintah Arab Saudi melalui rusum (pelayanan umum) hanya SR 1029 (sekitar Rp 2,5 juta).

Seperti dilansir Arab News kemarin, warga Arab yang ingin berhaji harus membayar kepada pemerintah SR 10000 (sekitar Rp 25 juta), maka sulit dipungkiri warga Arab banyak yang mengurungkan niat untuk berhaji hingga 40 persen.

Mereka mendesak pemerintah Arab Saudi menurunkan biaya hingga SR 1500-3900 untuk berbagai kategori. Lesunya minat warga lokal memusingkan biro-biro perjalanan haji lokal. Saleh Al-Zufairi, salah sastu pemilik biro mengaku, tahun ini hanya 20 orang yang berhaji lewat bironya. Padahal tahun lalu biro perjalanan yang berpusat di Dammam itu mendapat 200 orang.

Faktor lain adalah flu babi yang menghantui warga Arab. Pemerintah Arab Saudi sengaja membatasi warganya berhaji, demi memberi kesempatan pada negara lain, karena sempitnya tempat proses haji, baik Masjidilharam maupun Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), yang hanya bisa menanggung 3 juta jamaah.

Umat muslim Indonesia, kata Bahrul, masih mendapat kesempatan lebih baik dibanding negara lain. Jika dibandingkan, biaya pemondokan jamaah haji Malaysia saja sekitar SR 3900-4000, sementara Indonesia hanya SR 2500, itupun masih banyak yang protes.

0 komentar:


Posting Komentar

 

Ramadhan